Senin, 17 Desember 2012

Kebesaran Hati Abraham Lincoln

Memaafkan Itu Kunci Keberhasilan

Pada saat Abraham Lincoln masih pengacara muda, ia sering berkonsultasi dengan pengacara lain tentang kasusnya.

Pernah salah seorang pengacara melihat Lincoln sekilas, saat dia duduk di ruang tunggu untuk menjumpai pengacara itu.
"Apa yang dia lakukan di sini? Singkirkan dia !!. Aku tidak akan berurusan dengan seekor monyet kaku seperti itu!"

Lincoln berpura-pura tidak mendengar, walaupun dia tahu kalau hinaan itu disengaja. Biarpun malu, dia tetap bersikap tenang.

Ketika pengadilan berlangsung, Lincoln diabaikan. Dia disisihkan tempat duduknya.
Pengacara yg begitu kejam menghina Lincoln itu, ternyata membela kliennya dengan sangat brillian.
Penalarannya sangat bagus. Penanganannya atas kasus membuat Lincoln terpesona.

Lincoln berkata, "Argumennya tepat & sangat lengkap. Begitu tertata & benar² dipersiapkan. Aku akan pulang & lebih giat belajar hukum lagi."

Dan waktu-pun berlalu.

Lincoln menjadi presiden. Diantara penasehat utamanya, terdapat Edwin M.Stanton, pengacara yg pernah menghinanya & melukai hatinya begitu dalam.

Dan Lincoln mengangkatnya di posisi penting sebagai Sekretaris Perang, karena Lincoln tidak pernah melupakan bahwa pengacara yang kata-katanya brutal itu merupakan pengacara berotak cerdas yg amat dibutuhkan negaranya.

Saat Lincoln meninggal, Stanton berkata, "Dia merupakan mutiara milik peradaban."

Hanya seseorang yang berkarakter & punya semangat pengampunan seperti Lincoln, dapat bangkit & berhasil di atas penghinaan Stanton!

Jaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain menentukan buruknya cara kita bertindak!
Pilih untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yg tidak baik!!

Jangan masukan "sampah" ke hati. Belajarlah memafkan, karena memaafkan itu kunci keberhasilan.
Jadikan "sampah" sebagai "pupuk" ataupun "bahan bakar" untuk maju, baik di lingkungan keluarga, kerja, atau dimanapun juga.



Sent from BlackBerry® on 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar