Sabtu, 09 Mei 2015

山有山的高度,水有水的深度,沒必要攀比,每個人都有自己的長處:
Gunung memiliki ketinggian masing2,
air memiliki kedalaman masing2,
tidaklah perlu saling membandingkan,
karena setiap orang punya kelebihan masing2.
mountains height, water has a depth of water is not necessary comparisons, everyone has their own strengths;
風有風的自由,雲有雲的溫柔,沒必要模仿,每個人都有自己的個性。
Angin memiliki sifat yang bebas,
awan memiliki kelembutan,
tidaklah perlu kita meniru,
setiap orang memiliki sifat masing2.

你認為快樂的,就去尋找;
Yang kamu anggap bisa membawa kebahagiaan, maka raihlah.

你認為值得的,就去守候;
Yang kamu anggap pantas, maka jagalah.

你認為幸福的,就去珍惜。
Yang kamu anggap sebuah keberuntungan, maka hargailah.

依心而行,無憾今生。
Ikuti kata hati, agar tidak ada penyesalan dalam hidup.

人生1條路:走自己的路
Manusia ada 1 jalan:
jalanilah jalan sendiri.

人生2件寶 : 身體好、心情好。
Manusia ada 2 mustika:
tubuh sehat & suasana hati baik.

人生有4苦:
看不透、舍不得、輸不起、放不下。
Manusia ada 4 penderitaan hidup:
tidak melihat kebenaran,
tidak bisa merelakan,
tidak mau kalah,
tidak bersedia melepaskan.

人生5句話:
再難也要堅持,再好也要淡泊,再差也要自信,再多也要節省,再冷也要熱情。
Manusia ada 5 kalimat hidup:
walau susah harus tetap berusaha.
walau sudah baik juga harus bersahaja.
walau serba kurang juga harus percaya diri.
walau kedinginan hati harus tetap hangat.
Walau jengkel harus tetap sabar.

人生6財富:
身體、知識、夢想、信念、自信、骨氣。
同意! 轉起!
Manusia ada 6 kekayaan hidup:
tubuh, pengetahuan, impian, keyakinan, percaya diri & tekad juang.

Senin, 04 Mei 2015

Rendah Hati

Orang yg rendah hati, hidupnya selalu tenang & damai, tidak menggunakan pernak pernik kepalsuan.

Tidak dapat dihina karena tidak "gila" hormat.

Tidak dapat direndahkan karena tidak "gila" kuasa.

Tidak kesepian karena tidak "gila" popularitas.

Tidak mudah tersinggung karena tidak "gila" kemuliaan.

Tidak cemas karena tidak "gila" pujian.

Kesombongan = merendahkan diri sendiri.

Orang yg rendah hati
Menerima pujian dengan rasa syukur & senyum...

Amithofo O:)

Minggu, 03 Mei 2015

YG MEMBERI YG HRS BERTERIMAKASIH

YG MEMBERI YG HRS BERTERIMAKASIH.

Master Zen, Seisetsu, suatu ketika ingin memperluas ruang belajar di vihara. seorang pengusaha, memutuskan utk berdana sejumlah 500 keping emas. Emas tsb dibawanya kpd Master Seisetsu dan master berkata kpd sang pengusaha :" baik, saya akan terima dana Anda".

Pengusaha tsb tidak puas:( melihat sikap Master yg bahkan tdk mengucapkan terima kasih kpd-nya. Lalu dia berkata : "Master bungkusan ini berisi 500 keping emas yg saya danakan kpd Master." "Iya..bukankah Anda sudah mengatakannya tadi? "
"Master, jawab sang pengusaha tsb, meskipun saya seorang pengusaha kaya, namun jumlah 500 keping emas itu tidak sedikit loh ! "
"Jadi, maksudmu, saya harus mengucapkan terima kasih, begitu? ", jawab Master lagi.

"Iya donk", balas si pengusaha lagi.
"Mengapa?, justru seorang yang memberi-lah yang yang harusnya berterimakasih! "

(Daging Zen, Tulang Zen)
Note : yg menerima hrs bersyukur, tp yg memberi hrs lebih bersyukur krn memiliki kesempatan baik utk berbuat kebaikan.O:) Be wise n happy<3<3

Jumat, 01 Mei 2015

Hukum Karma

Hukum Karma berbeda dengan paham yang meyakini adanya Takdir Illahi (Hukum yang telah ditentukan oleh Tuhan) .

Hukum Karma (Hukum perbuatan) adalah merupakan dalil Sebab dan Akibat, Aksi dan Reaksi, merupakan Hukum Alam , Setiap perbuatan yang dilandasi oleh Kehendak, Pikiran, Ucapan dan Tindakan jasmani, akan membuahkan hasil atau akibat. Perbuatan baik akan berbuah baik, perbuatan buruk akan berbuah buruk. Ini bukan penjatuhan hukuman ataupun pahala yang diberikan oleh siapapun atau kekuatan apapun yang menghakimi perbuatan kita, namun hal ini berdasar pada sifat daripada Hukum itu Sendiri.

Sang Buddha menolak kepercayaan /paham Takdir tersebut. Sebab bila demikian halnya, maka sia-sia untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan tercela, sebab keseluruhan hidup telah ditentukan/ditakdirkan sebelumnya.

Sampai disini dapat kita lihat bahwa Hukum Karma sangat berbeda dengan paham Takdir.

Selanjutnya..., Di dalam Buddhisme ada ajaran tentang "Perubahan" (Anicca), " tentang 'Penderitaan' (Dukkha) dan tentang 'Tiada Inti diri' (Anatta) yang secara singkat disebutkan bahwa 'Segala sesuatu yang terkondisi selalu mengalami perubahan /tidak kekal', dan Segala sesuatu yang terkondisi/mengalami perubahan adalah tidak memuaskan (Penderitaan)', dan Segala sesuatu yang terkondisi maupun yang tidak terkondisi adalah Tanpa Inti diri' .

Olehkarena telah disebutkan diatas, bahwa Segala sesuatu yang terkondisi maupun yang tidak terkondisi adalah Tanpa Inti diri' , maka dapatlah dimengerti bahwa Tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang bersifat Tetap/kekal/abadi. Demikian pula dengan Karma dan Kelahiran kembali.

Salah pengertian tentang Karma, ialah anggapan bahwa setiap perbuatan "A", pasti tak terelakkan berbuah "A". Padahal menurut dalil hukum karma dan tumimbal lahir tidaklah demikian adanya.

Suatu perbuatan baik atau buruk memiliki akibatnya pada suatu saat, disuatu tempat. Perbuatan yang dikehendaki atau karma yang diperbuat dalam kelahiran sebelumnya, merupakan benih atau akar yang Turut menyebabkan nasib baik atau malang dikehidupan saat ini, dan perbuatan baik atau buruk saat ini akan Turut menyebabkan nasib baik atau malang pada kehidupan berikutnya. Jadi apapun kondisi yang terjadi saat ini, apakah bahagia atau menderita adalah merupakan hasil Akumulasi perbuatan yang dilakukan sebelumnya.

Sang Buddha telah menjelaskan hal tersebut secara gamblang dengan sebuah perumpamaan 'Sejumput garam' yang ditaruh di cawan kecil yang diberi air, air tersebut tidak akan bisa diminum karena akan sangat asin sekali, karena cawan itu kecil. Namun bila kita menaruh sejumput garam ke sungai, maka airnya akan tetap dapat diminum dan tidak asin, karena banyaknya air di sungai tersebut.

Hukum Karma, dengan demikian, lebih berarti suatu KECENDERUNGAN, bukan sekadar suatu konsekuensi yang tak dapat diubah dan dielakkan.