Kamis, 09 April 2015

Manusia Beracun 2

MANUSIA BERACUN (2)

Artikel sblmnya yg saya posting berjudul "Manusia Beracun" mnjelaskan ttg karyawan yg msh mau menerima gaji dari Perusahaan tp kontra & menetang Perusahaan, bhkn menjelek-jelekkan Perusahaan yg menggajinya.

Dia berani menceritakan situasi kondisi perusahaan kpd karyawan lain & customer, yg akibatnya adalah membuat karyawan & customer tdk respek kpd Perusahaan & sebaliknya membuat karyawan & customer tdk senang kpd Perusahaan.

Hal tsb bisa scr SADAR dia lakukan dgn SENGAJA krn ketidaksenangannya kpd Perusahaan atau pimpinan Perusahaan, bisa juga TANPA SADAR dia lakukan krn TABIAT dia memang sdh demikian, shg dia cerita apa saja terutama hal-hal yg tak disukainya krn dia senang ada pihak lain juga jelek shg dia TIDAK SENDIRIAN bahkan merasa pihak lain lebih parah drpd diri dia.

Perusahaan yg memberi NAFKAH justru menerima akibat-akibat buruk dari perilakunya. Manfaat yg dia terima dari Perusahaan, dia balas dgn memberi mudarat kpd Perusahaan. Kebaikan Perusahaan, dibalas dgn keburukan.

Dlm keadaan umum, jika karyawan mengalami masalah, maka karyawan sepantasnya berkeluh kesah kpd atasannya atau kpd Pimpinan Perusahaannya, di lingkungannya sendiri, krn lingkungannya sendirilah yg bisa memberikan solusi.
Namun karyawan beracun berkeluh kesah kpd sesama karyawan & customer, kpd siapa pun diluar lingkungannya, yg TIDAK BISA memberikan solusi namun justru membawa sikap tidak suka kpd Perusahaan.

Pesan dari artikel ini adalah:

1. Balas kebaikan dgn kebaikan, Perusahaan yg sdh memberikan nafkah selayaknya menerima karya & manfaat dari Karyawan, bkn mudarat.
2. Beri semangat kpd sesama Karyawan & customer, bkn meng-KOMPORI-nya shg jadi tdk senang kpd Perusahaan.

3. Selesaikan masalah di dalam Perusahaan dgn semua pihak di dlm Perusahaan, bkn pihak luar yg tdk bisa menyelesaikan masalah di dalam Perusahaan.

4. Terima kondisi atau KELUAR dr kerjaan jk sdh tdk lg cocok. Jgn jadi manusia beracun, yg menerima kebaikan tp membalasnya dgn keburukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar