Minggu, 05 April 2015

Kapan Harus Diam

Kapan Diam

Seorang bijak memberikan seorang pangeran tiga set boneka kecil.

Pangeran merasa tidak senang.
"Memangnya aku anak perempuan, masakan Anda memberikan saya boneka?" tanya Pangeran.

"Ini adalah hadiah untuk seorang raja masa depan," kata orang bijak itu.
"Jika Anda perhatikan dengan teliti, Anda akan melihat sebuah lubang di telinga masing-masing boneka."

Orang bijak itu menyerahkan seutas tali.
"Lolosi ini melalui telinganya pada setiap boneka," katanya.

Penasaran, sang Pangeran mengambil boneka pertama dan menempatkan tali itu ke dalam telinga yang satu dan keluar melalui telinga yang lain.

"Ini adalah salah satu tipe orang," kata orang bijak.
"Apa pun yang Anda katakan padanya, keluar dari telinga yang lain.
Ia tidak mempertahankan apa pun."

Pangeran menempatkan lagi tali ke dalam telinga boneka kedua, yang ujung tali yang lain keluar melalui mulut.

"Ini adalah jenis orang kedua," kata orang bijak.
"Apa pun yang Anda katakan padanya, ia akan memberitahu orang lain."

Pangeran mengambil boneka ketiga dan mengulangi proses.
Tapi, tali itu tidak keluar.

"Ini adalah jenis orang ketiga," kata orang bijak.
"Apa pun yang Anda katakan padanya terkunci dalam dirinya.
Ini tidak akan pernah keluar."

"Jenis orang yang seperti apa yang terbaik?" tanya Pangeran.

Orang bijak kemudian menyerahkan boneka keempat, sebagai jawabannya.

Ketika pangeran menempatkan tali pada telinga boneka itu, keluar dari telinga yang lain.

"Lakukan lagi," kata orang bijak itu.

Pangeran mengulangi proses itu.
Kali ini tali keluar dari mulut.
Ketika ia menempatkan tali ketiga kalinya, ternyata tali itu tidak keluar sama sekali.

"Inilah jenis terbaik dari seseorang," kata orang bijak.
"Untuk dapat dipercaya, seseorang harus tahu kapan untuk tidak mendengarkan, kapan harus diam, dan kapan harus berbicara."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar