Sabtu, 21 Februari 2015

Pikiran, Emosi dan Fisik

Pikiran, Emosi dan Fisik

Hai semua apa kabar :). Saya baru saja diingatkan kembali betapa pikiran kita ini sangat dahsyat. Begini ceritanya:
Kemarin malam, sebelum tidur, saya mencuci piring. Ketika mencuci, anggota keluarga saya menyarankan untuk duduk saja karena saya terlalu tinggi (tempat cucinya pendek dan di atasnya ada lemari), sehingga saya harus membungkuk ketika mencuci. Jadi saya duduk. Nah, Ketika selesai, saya kejeduk (terbentur) ujung lemari atas tsb. Saya kesal, sebenarnya sakitnya tidak seberapa, namun entah karena malu, gengsi atau saran yang diberikan, saya malah terus kesal hingga akhirnya tidak bisa tidur. Alhasil pagi ini saya mendapat 1 uban (rambut putih) dan mata panda =)).

Saya jadi ingat dengan acara favorit saya saat ini mengenai pikiran. Di acara tsb sang pembawa acara melakukan eksperimen betapa pikiran (emosi) mempengaruhi fisik kita secara langsung. Begini eksperimennya (Bagi Anda yang suka baca buku atau teman2 pelajar bermanfaat nih): Siapkan buku bacaan bersama Anda. Sekarang cobalah untuk merasakan emosi negatif, bisa dengan menuliskan emosi negatif berdasarkan pengalaman di secarik kertas, pejamkan mata, dan kemudian rasakan emosi tersebut seolah-olah Anda sedang mengalami pengalaman menyakitkannya kembali sehingga emosi negatif tsb semakin kuat, dan ketika dirasakan kuat emosinya, buka mata Anda, dan baca buku yang ada di samping Anda. Anda akan menyadari bahwa fokus Anda akan menurun (tulisannya menjadi kabur, sulit untuk mengingat dan mengerti isi buku dsb).

Koq bisa ya? Karena di bagian otak kita, ada yang disebut Amygdala, yaitu bagian otak yang berhubungan langsung dengan emosi, sehingga emosi apapun akan langsung mempengaruhi fisik kita. Bisa anda bayangkan bagaimana bila kita terus menerus menyimpan emosi negatif dalam hidup kita? Jadi bagaimana? Kuncinya adalah melepas dan memaafkan.

"The mind is everything. What you think you become"-Buddha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar