Jumat, 20 Februari 2015

Don't Judge A Book By Its Cover

Don't Judge A Book By Its Cover

Don't judge a book by its cover, ada yang tahu arti istilah ini? Don't judge a book by its cover atau 'Jangan menilai sebuah buku hanya dari sampulnya'. Menurut anda istilah ini tepat tidak? Bisa iya, bisa tidak. Tergantung dari perspektif mana kita melihatnya.

Terkadang kita menilai seseorang dan terpengaruh cuma dari 'katanya'. Sehingga ketika kita bertemu orang tersebut, kita langsung menilainya. Kalau yang seperti ini jelas tidak tepat, karena ini bukan menilai dari 'sampul'nya, cm dr gosip. Sebenarnya, secara naluriah dan alamiah, kita sebagai manusia, memiliki kebiasaan menilai seseorang dari tampilan luarnya ( sampul/fisiknya ).

Berhubung saya penasarannya dlm bidang mindtechnology. Maka saya bahas sesuai ranah keilmuan saya ya. Sesuai dengan sifat alami pikiran bawah sadar (PBS), yaitu sebenarnya PBS memiliki sifat yg sangat sadar dan responsif terhadap setiap kejadian, termasuk dalam menilai orang lain. Saat dua orang berinteraksi, PBS mereka saling sibuk mengamati kegiatan bawah sadar lawan bicaranya, kemudian mereka saling menilai siapa yang lebih positif. Orang yang lebih positif akan menang dan mempunyai pengaruh yang lebih kuat dan dominan.

Nah sekarang pertanyaannya, bagaimana cara agar menjadi lebih positif? Caranya adalah dengan 'menaikkan' value/nilai diri kita. Value terbentuk dari belief, yg merupakan pemaknaan dari pengalaman hidup, yg mempunyai muatan emosi yg sangat kuat. Oleh karena itu, daripada pusing memikirkan bagaimana penilaian orang terhadap diri kita, lebih baik kita sendiri yang menilai diri kita dengan value yang positif tentunya, dimulai dengan memiliki konsep/pandangan terhadap diri yang baik, seperti perasaan diri berharga, cakap, mampu dan lain sebagainya.

"Never judge someone By the way he looks Or a book by the way it's covered; For inside those tattered pages, there's a lot to be discovered"-Stephen Cosgrove

Tidak ada komentar:

Posting Komentar