Senin, 05 Oktober 2015

Marah = Bunuh Diri

"Marah = Bunuh Diri"

Perlu Anda ketahui bahwa ketika seseorang marah, stress, kecewa, ketakutan maka otak akan mengeluarkan hormon noradrenalin. Dr.Shigeo Haruyama menyatakan bahwa hormon ini menempati urutan kedua dalam racun alami setelah bisa ular. Jika Anda sering marah, tak sabaran, cemas, stress, khawatir, 3D (dendam, dengki, dongkol), dst maka sejumlah hormon tersebut dihasilkan untuk merusak tubuh Anda. Alhasil Anda kelihatan lebih tua dan sering sakit-sakitan.

Riset di Eropa juga menjelaskan bahwa sebagian besar pasien penderita diabetes, stroke, serangan jantung, dan penyakit berbahaya lainnya sering dialami oleh orang yang suka marah, dendam, stress, dst.

Jadi, tak heran jika ada ungkapan bahwa "Jadikan maaf dan sabar sebagai penolongmu". Ungkapan tersebut adalah ketika orang yang gemar memaafkan, sabar, sering rileks, berpikir positif malah akan menghasilkan hormon kebahagiaan atau hormon cinta yang disebut endorfin = endo (dalam); morfin. Hormon ini memiliki kekuatan neurotransmiter dalam saraf yang melebihi morfin narkoba yang berdampak pada kesehatan kita.

Jadi mulai sekarang tentukan kualitas hidup Anda! Mau jadi pemarah, pendengki, pendendam, ATAU penyabar, pemaaf, penuh kasih sayang???

Tambahan sedikit: Orang yang sering gosip pun akan menghasilkan hormon beracun tersebut. So, stop gosip!

"Holding on to anger is like drinking poison and expecting the other person to die" ( Berdiam di dalam kemarahan adalah seperti meminum racun dan mengharapkan orang lain yang meninggal) ~ Buddha

O:)Şaввέ şatta вĥ‎​​​​‎​‎​a√aπtυ şυќĥ‎​​​​ïtattaO:)
§αϑƗƗu •°•.§αϑƗƗu •°• §αϑƗƗu.({})
may all beings be happy..
semoga semua makhluk berbahagia..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar