Minggu, 07 April 2013

Zen dan Kunci Kebahagiaan

Seorang Sarjana bertanya kepada Master Zen:

"Apa kunci kebahagiaan itu?"

Master Menjawab:
"Saat tersenyum, tersenyumlah.
Saat tertawa, tertawalah.
Saat tidur, tidurlah.
Saat makan, makanlah.
Saat sedih, menagislah.
Saat bersama dengan yg dicinta, sayangilah.
Saat bertemu musuhmu, maafkan dan maklumilah.
Saat berpisah, lepaskan dan relakanlah.
Saat emosi datang, menjauhlah dari siapapun.
Inilah kunci kebahagiaan."

Sarjana itu kembali bertanya: "semudah itu?"
Master: "siapa bilang mudah?
Banyak yg senyum, tetapi penuh kepedihan.
Banyak yg tertawa, tetapi tertawa penuh keangkuhan.
Banyak yg makan, tetapi tidak merasakan apa yg dimakan, penuh kesibukan, sibuk bicara, dan lainnya.
Banyak yg bersama dengan yg disayang, tetapi tidak pernah mengutarakan rasa sayangnya. Sebaliknya banyak intrik dan permaianan kata-kata yg menyebabkan pertikaian. Baik antar sesama suami isteri, orang tua dan anak, bahkan sesama saudara.

Saat bertemu musuh, semakin penuh rasa benci, dan ada keinginan untuk menghabiskannya, emosi yg tidak terkendali.

Saat berpisah, melekati dan memikirkan setiap saat, tak bisa melihat dunia lain yg penuh harapan untuknya. Matanya tertutup oleh kemelekatan yg hanya menghancurkan diri dan orang sekitarnya.

Saat emosi, hancurlah semua peluang utk mendapatkan kebahagiaan. Kebahagiaan dan rejeki yg ada pun segera menjauh."

Sarjana: "hmmmmmm..... Sederhana yg tidak sederhana, asal berlatih pasti bisa."

Master: "sadhu...sadhu...sadhu..."


Sent from BlackBerry® on 3

2 komentar:

  1. Jawaban yang tidak tepat
    "Saat bersedih menangislah
    Kesedihan bukanlah kunci kebahagiaan
    Kebahagiaan akan didapat apabila kita selalu bersyukur .. dan selalu menerima segala hal dengan lapang dada

    BalasHapus
  2. Semuanya karena uang. Dengan memiliki banyak uang, renungan itu sudah tidak berlaku lagi. Karena itu hanyalah karangan dari manusia yang stress dan kurang kerjaan.

    BalasHapus