Sabtu, 13 Juli 2013

TIGA MACAM KEBAIKAN

TIGA MACAM KEBAIKAN. (Kusalamula 3)


<3[I]<3 ALOBHA:
Tidak tamak, tidak loba atau ketidak cenderungan pikiran terhadap suatu obyek. Ia juga disebut Nekkhamma-dhatu (pengingkaran diri atau meninggalkan kesenangan duniawi) atau disebut juga Anabhijjha (tidak mempunyai napsu loba).

<3[II]<3 ADOSA:
Tidak benci, tidak dendam, menurut etika berarti persahabatan, yaitu kecenderungan dari pikiran kearah obyeknya, kemurnian pikiran. Ia juga disebut Abyapada (tidak mempunyai kemauan jahat) dan Metta (cinta-kasih tanpa pamrih).

<3[III]<3 AMOHA:
Tidak bodoh atau mengenal sesutu menurut keadaan yang sebenarnya. Ia juga disebut Nana (Pengertian), Panna (Kebijaksanaan), Vijja (Pengetahuan), Samma-ditthi (Pandangan Benar).

CATATAN:

Bagi mereka dalam dirinya
telah bernaung Kusala-mula 3 disebut Tihetuka-puggala (makhluk yang bersekutu dengan "tiga sebab/akar). Ada 4 jenis:
1. Tihetuka Ukkhatthukkattha (tinggi-tinggi).
2. Tihetuka Ukkhatthomaka (tinggi-rendah).
3. Tihetuka Omakukkhattha (rendah-tinggi).
4. Tihetuka Omakomaka (rendah-rendah).
Penjelasan:
No.1 dan 2 diatas bila meninggal dunia terlahir lagi menjadi Tihetuka-puggala. Melaksanakan Samatha mencapai Jhana, Vipassana mencapai kesucian. Sedangkan No.3 dan 4 diatas bila meninggal dunia terlahir menjadi Dvihetuka-puggala.

(Dighanikaya III.275).

*************************
Pengurai Dhamma:
Pandit J. Kaharuddin.
*************************
Sent from BlackBerry® on 3

Jumat, 12 Juli 2013

Uraian Singkat Tentang Karma

HINDARI KEJAHATAN - PERBANYAK KEBAJIKAN - SUCIKAN HATI DAN PIKIRAN

Aku adalah pemilik kammaku sendiri...
Pewaris kammaku sendiri...
Lahir dari kammaku sendiri...
Berhubungan dengan kammaku sendiri...
Terlindung dari kammaku sendiri...
Apapun kamma yang kuperbuat, baik atau buruk...
Itulah yang akan aku warisi...

Dua kalimat terakhir menjelaskan bahwa "SEBAB" apapun yang aku perbuat, maka "AKIBAT" itu pula yang akan ku terima.

Perbuatan buruk akan berbuah buruk.
Perbuatan baik akan berbuah baik.

Kadang terlihat "seperti" ada perbuatan baik yang di balas dengan kejahatan, namun sesungguhnya bukan perbuatan baiknya yang berbuah buruk,melainkan karena kondisi diisaat itu pas untuk kamma buruk "masa lampaunya" berbuah sehingga perbuatan baik tersebut kemudian menjadi pemicu munculnya buahnya kamma buruk "masa lampau" orang tersebut, sehingga terlihat seolah olah perbuatan baik tersebut berbuah buruk, padahal sesungguhnya itu adalah buah kamma buruk masa lampaunya yang matang disaat ini karena kondisinya sudah pas.

Sedangkan Perbuatan Baiknya disaat ini tetap akan menghasilkan buah baiknya bila kondisinya juga sudah pas dan tentunya akan muncul juga melalui pemicunya sendiri disaat itu.

Demikian pula sebaliknya perbuatan buruk yang seolah olah terlihat berbuah baik.

Meskipun ini sulit dibuktikan dan "andaikan" bahkan kalimat diatas adalah salah, ternyata PERBUATAN BAIK BENAR BENAR BELUM TENTU BERBUAH BAIK, namun tetap memilih untuk tidak melakukan perbuatan jahat AKAN SELALU MENJADI PILIHAN YANG TERBAIK, karena orang yang melakukan perbuatan jahat HIDUPNYA TIDAK AKAN PERNAH TENANG.

Oleh karena itu bila belum ada kebajikan (Perbuatan Baik) yang bisa kita lakukan saat ini setidaknya cobalah mulai belajar untuk
HINDARI KEJAHATAN
Kemudian baru PERBANYAK KEBAJIKAN (Pebuatan Baik), dan terakhir
SUCIKAN HATI DAN PIKIRAN, inilah intisari ajaran Buddha, jalan menuju Lenyapnya Penderitaan.

Semoga Semua Mahluk Berbahagia..._/\_

Ŝα‎​Ðнů(*)Ŝα‎​Ðнů(*)Ŝα‎​Ðнů


Sent from BlackBerry® on 3

Sabtu, 06 Juli 2013

Sepuluh jenis karma baik dan Sepuluh jenis karma buruk :

Sepuluh jenis karma baik :

1. Gemar beramal dan bermurah hati (Dana) - Akan berakibat dengan diperolehnya kekayaan dalam kehidupan ini atau kehidupan yang akan datang
2. Hidup bersusila (Sila) - Mengakibatkan terlahir kembali dalam keluarga luhur yang keadaannya berbahagia
3. Bermeditasi (Bhavana) - Berakibat dengan terlahir kembali di alam-alam bahagia sorga sorga sampai step by step tahap kondisi Nibbana/Nirvana
4. Berendah hati dan menghormati orang yang patut dihormati (Apacayana) - Menyebabkan terlahir kembali dalam keluarga luhur
5. Berbakti atau melayani orang yang patut dilayani (Veyyavacca) - Berbuah dengan diperolehnya penghargaan dari masyarakat
6. Cenderung untuk membagi kebahagiaan kepada orang lain atau pemberian Jasa (Pattidana) - Berbuah dengan terlahir kembali dalam keadaan berlebih dalam banyak hal
7. Bersimpati terhadap kebahagiaan orang lain atau turut bahagia atas kebaikan orang lain (Pattanumodana) - Menyebabkan terlahir dalam lingkungan yang menggembirakan
8. Mendengarkan Dharma (Dharma Savanna) - Berbuah dengan bertambahnya kebijaksanaan
9. Membabarkan Dharma (Dharma Desana) - Berbuah dengan bertambahnya kebijaksanaan
10. Mengarahkan pada pandangan benar (Ditthijju karma)- Berbuah dengan diperkuatnya keyakinan
***

Sepuluh jenis karma buruk :

1. Pembunuhan (Panatipata) - Akibatnya pendek umur, berpenyakitan, senantiasa dalam kesedihan karena terpisah dari keadaan atau orang yang dicintai, dalam hidupnya senantiasa berada dalam ketakutan
2. Pencurian atau mengambil barang yang tidak diberikan (Adinnadana) - Akibatnya kemiskinan, dinista dan dihina, dirangsang oleh keinginan yang senantiasa tidak tercapai, penghidupannya senantiasa tergantung pada orang lain
3. Perbuatan asusila (Kamesumicchacara) - Akibatnya mempunyai banyak musuh, beristeri atau bersuami yang tidak disenangi, terlahir sebagai pria atau wanita yang tidak normal seksnya
4. Berdusta (Musavada) - Akibatnya menjadi sasaran penghinaan, tidak dipercaya khalayak ramai
5. Menfitnah (Pisunavaca) - Kehilangan sahabat-sahabat tanpa sebab yang berarti.
6. Kata-kata kasar dan kotor - Akibatnya sering didakwa yang bukan-bukan oleh orang lain
7. Omong kosong (Samphappalapa) - Akibatnya bertubuh cacat, berbicara tidak tegas, tidak dipercaya oleh khalayak ramai
8. Keserakahan atau ketamakan(Abhijja) - Akibatnya tidak tercapai keinginan yang sangat-sangat diharapkan
9. Kebencian, kemauan jahat atau niat untuk mencelakakan makhluk lain (Vyapada) - Akibatnya buruk rupa, macam-macam penyakit, watak tercela
10. Pandangan salah (Micchaditthi) - Akibatnya tidak melihat keadaan yang sewajarnya, kurang bijaksana, kurang cerdas, penyakit yang lama sembuhnya, pendapat yang tercela
***


Sent from BlackBerry® on 3